Pernahkah terlintas dalam benak kita bahwa di balik semua proses industri yang ada, tersembunyi sebuah konsumsi listrik dan air yang mungkin sangat besar? Mengapa bisa begitu? Jawabannya adalah karena air merupakan salah satu dari sumber energi utama di dunia.
Semenjak kita bangun di pagi hari hingga beranjak tidur kembali, ternyata semua aktivitas yang kita kerjakan di dalam mengisi hari-hari tidak terlepas dari yang namanya butuh energi dan kebanyakan dalam bentuk listrik. Memasak, menyalakan lampu, mencuci baju, setrika, menonton TV, menggunakan pemanas, mandi dengan air hangat dan sebagainya merupakan contoh dari beberapa aktivitas sehari-hari kita yang melibatkan konsumsi energi.
Pernahkah kita bertanya-tanya berapa banyak energi yang dihabiskan untuk menghasilkan mobil atau kendaraan orang tua kita atau ranjang tempat kita tidur bahkan buku yang kita baca maupun tulis???
Diperkirakan bahwa industri menggunakan seperempat dari semua air yang dikonsumsi, meskipun data ini sangat bergantung pada negara tertentu saja. Karenanya di negara-negara kaya, konsumsi air untuk industri lebih dari setengah jumlah air yang dikonsumsi. Kebutuhan akan energi adalah kebutuhan yang sedang meningkat dan diperkirakan akan terus meningkat sepanjang abad 21 ini karena dua alasan yaitu sebelumnya belum pernah ada ribuan juta manusia di bumi dan kita belum pernah membutuhkan energi sebanyak yang kita perlukan saat ini.
Akibatnya, sungai-sungai yang ada pun menderita karena kebutuhan energi kita. Kita butuh energi dan akan lebih baik jika energi itu berasal dari sumber daya yang terbarukan.
Air sebagai sumber energi telah digunakan semenjak ribuan tahun lalu. Ada tulisan-tulisan dari abad 1 SM yang menyebutkan kincir air yang digerakkan dengan kekuatan air sungai untuk menggiling biji-bijian. Di tempat penggilingan ini hingga sampai saat ini masih digunakan di Eropa dimana tempat penampungan air kecil dibuat, diisi air, dan kekuatannya saat jatuh digunakan. Penggilingan ini adalah awal mula dari ditemukannya pembangkit listrik tenaga air.
Lebih dari 45.000 waduk besar digunakan dan saat ini tenaga hidraulika adalah sumber energi terbarukan yang paling penting di dunia. Namun, semua produksi ini mahal harganya bagi lingkungan. Pembangunan sebuah bendungan besar akan memaksa antara 40 hingga 100 juta orang untuk pindah dan bekas tempat tinggal mereka akan dibanjiri selamanya. Ditambah lagi struktur bangunannya menyebabkan hilangnya hutan dan habitat beragam flora dan fauna, baik pada bagian hilir maupun di hulu sungai.
Beberapa konstruksi yang besarnya tidak masuk akal menyerah pada kekuatan air dan di abad 21 pecahnya lebih dari 200 bendungan yang menyebabkan kematian ribuan orang.
Terdapat sebuah kecelakaan yang cukup serius pada tahun 1975 di China, ketika dua bendungan pecah berurutan seperti kartu domino yang menewaskan 230.000 orang. Selain itu, pembuatan kolam air raksasa ini juga meningkatkan resiko gempa bumi, bahkan di daerah yang belum pernah mengalaminya, dan pembangunan mereka di negara-negara yang lebih hangat telah meningkatkan intensitas penyakit infeksi seperti malaria karena berkaitan dengan bertambahnya jumlah nyamuk.
Saat ini, pembangunan bendungan dikurangi karena konsekuensi alam dan dampak sosialnya. Namun pembangunan pembangkit listrik yang lebih kecil dengan kemampuan yang sama tapi dengan ukuran dan efek yang lebih kecil, mulai meningkat.
Selain sungai, air laut juga merupakan sumber energi. Kincir pasang tua adalah permulaan dari generator arus laut modern yang menggunakan kekuatan ombak untuk diubah menjadi listrik.
Selain itu, kincir angin juga dipasang di laut. Identik dengan kincir yang kita jumpai di daratan, generator angin di laut memanfaatkan kekuatan angin untuk menghasilkan energi karena angin di laut lebih kuat dan tidak berhenti bertiup tidak seperti di daratan.
Denmark adalah negara perintis untuk struktur ini. Namun, negara lain seperti Spanyol enggan menggunakannya karena dampak terhadap lingkungan laut dan pengaruhnya pada aktivitas perikanan belum diketahui.
Ingat kembali tentang Bendungan Tiga Ngarai di China (Three Gorges Dam) adalah bendungan terbesar di dunia. Perlu 13 tahun untuk membangunnya dan pembangunannya memusnahkan tiga lembah besar, memindahkan lebih dari 2 juta manusia yang harus meninggalkan rumah dan mengubah hidup mereka. Air juga menghancurkan peninggalan dinasti China yang berumur lebih dari 1000 tahun.
Nah, tadi kita sempat menyinggung sedikit tentang energi yang terbarukan bukan?!. Apakah itu? Energi yang terbarukan adalah energi yang dihasilkan terus menerus dan sifat utamanya adalah tidak bisa habis serta ramah lingkungan.
Sebagai informasi tambahan, populasi dunia berlipat ganda dalam 40 tahun terakhir maka dapat dipastikan bahwa kebutuhan akan energi juga akan meningkat seiring bertambahnya jumlah populasi manusia di atas muka bumi ini. Perhatikan tabel di bawah ini:
Populasi Manusia Berdasarkan Waktu
|
No.
|
Tahun
|
Jumlah
|
1.
|
8000 SM
|
8.000.000
|
2.
|
1000 SM
|
50.000.0000
|
3.
|
1 M
|
200.000.000
|
4.
|
1000 M
|
310.000.000
|
5.
|
1800 M
|
978.000.000
|
6.
|
1900 M
|
1.650.000.000
|
7.
|
1950 M
|
2.629.000.000
|
8.
|
1970
|
3.692.492.000
|
9.
|
1980
|
4.434.682.000
|
10.
|
1990
|
5.263.593.000
|
11.
|
2000
|
6.070.581.000
|
12.
|
2008
|
6.671.679.034
|
13.
|
2011
|
7.041.194.301
|
14.
|
2014
|
7.295.290.765
|
15.
|
2017
|
7.547.858.925
|
16.
|
2020
|
7.820.930.540
|
Timbul pertanyaan, dengan adanya wabah covid-19 sejak tahun 2019 hingga saat ini dan tingginya jumlah kematian yang terjadi di banyak negara apakah ikut berperan dalam mengurangi jumlah populasi manusia? Apakah laju pertumbuhan populasi manusia akan terus meningkat kembali? Jadi, apakah dengan adanya wabah covid-19 ini merupakan sebuah anugerah ataukah bencana atau bagaimana?
Sumber referensi:
Komentar
Posting Komentar