Tahukah kalian berapa banyak air yang diperlukan untuk membuat beberapa makanan yang biasa kita makan? Membuat Burger misalnya. Kalian pernah makan burger kan?! Ternyata diperlukan 200 liter air untuk memproduksi 1 kilo tomat, 550 liter air untuk 1 kilo roti dan 9.856 liter untuk 1 kilo daging. Dan itu belum termasuk minuman yang biasa kita beli dan konsumsi. Kita butuh 200 liter air untuk mendapatkan 1 liter minuman ringan. Sangat menakjubkan bukan?!
Aktivitas pertanian dan peternakan adalah satu dari sekian konsumen utama air. Bahkan, pertanian saja bertanggung jawab atas konsumsi hampir sepertiga persediaan air tawar yang ada di dunia.
Sebenarnya, kita itu membutuhkan air tawar untuk menyiram dan menghasilkan hampir semua jenis makanan, selain yang berasal dari sungai dan laut.
Jika kita tetap meningkatkan konsumsi air pada laju yang sama dalam 25 tahun ke depan, kita bisa menggunakan 90% air tawar dunia. Hanya sedikit yang tersisa untuk spesies lain yang juga berbagi dengan kita dan hal yang sama bisa saja terjadi pada anak-anak kita.
Peningkatan jumlah penduduk dunia membuat permintaan atas air untuk kegunaan ini juga meningkat.
Pertanian adalah salah satu penyebab utama habisnya air bawah tanah dan sebagian besar pencemarannya. Perencanaan panen diperlukan di suatu daerah agar tanaman panen bisa beradaptasi pada kebutuhan air daerah tersebut dan meningkatkan efisiensi sistem irigasi yang masih mengalami banyak kebocoran.
Di sisi lain, kita bisa menghemat air dengan memasukkan makanan organik dalam pola makan kita.
Pertanian organik menggunakan tanaman yang beradaptasi terhadap setiap musim sepanjang tahun di setiap daerah dan tidak menggunakan pestisida kimiawi tetapi hanya menggunakan pestisida alami. Penggunaan produk kimia secara berlebihan dan tidak tepat pada pertanian konvensional, selain menyebabkan pencemaran air, sering mengganggu kesehatan petani dan kadang juga kita sebagai konsumen.
World Health Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 2 juta orang keracunan pestisida setiap tahunnya dan kebanyakan mereka yang tinggal di negara-negara paling miskin di bumi ini.
Peternakan, sebagai perbandingan dengan pertanian, memiliki peran yang lebih kecil dalam hal konsumsi air, tapi peternakan menyebabkan kerusakan serius pada akuifer jika limbah ternak tidak diolah dengan tepat.
Penggunaan antibiotik, hormon, atau produk kimia lainnya pada peternakan konvensional sering terhanyut ke sungai dan akuifer.
Jadi, kembali kami tekankan bahwa cara termudah untuk berkontribusi bagi kelangsungan keberadaan dan kualitas air yang lebih bersih di planet kita ini adalah dengan cara mengkonsumsi produk organik.
Sumber referensi:
Komentar
Posting Komentar