Hikmah Diciptakannya Musibah dan Kepedihan

Gambar
Pinterest 🍫 (1). Melahirkan 'ubudiyyah (ibadah) pada saat kesulitan, yaitu berupa kesabaran. Allah berfirman: وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ ".....Dan Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan." (QS. Al-Anbiyaa': 35) Terhadap ujian (dari Allah) yang berupa kegembiraan dan kebaikan, maka harus disikapi dengan syukur, sedangkan terhadap ujian berupa kesusahan dan keburukan, haruslah disikapi kesabaran. Semua ini tidak terjadi, kecuali bila Allah membalikkan keadaan atas para hamba, sehingga terlihatlah kejujuran pengabdian kepada Allah Ta'ala. Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ “Sunggu

Asal-Usul Bangsa JIN

Berbicara tentang asal-usul penciptaan jin, tentu tidak akan lepas dengan asal-usul penciptaan Iblis kemudian kaitannya dengan penciptaan Bapak manusia pertama yaitu Nabi Adam dan Ibu manusia pertama yang menjadi istri Nabi Adam yaitu Hawa.

Jika bapak manusia pertama di muka bumi ini diciptakan dari tanah, Malaikat diciptakan dari cahaya, lalu Jin diciptakan dari apa? Bapak bangsa jin pertama yaitu Iblis diciptakan dari nyala api. Hal tersebut banyak dijelaskan di dalam Al-Qur'an dan hadits Rasulullah yang secara pasti dan akurat menunjukkan bahwa bangsa jin diciptakan dari api.

Kami mengatakan bahwa Iblis adalah bapak golongan jin seperti Adam merupakan bapak golongan manusia berdasarkan pendapat dari Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah dalam kitab Miftah Daris Sa'adah jilid 1 halaman 182 tentang Surat Thaha ayat 123, beliau mengatakan bahwa di dalam ayat tersebut menunjukkan adanya dua dialog yang ditujukan pada bapak golongan manusia dan bapak golongan jin. Pendapat ini juga dikuatkan oleh guru beliau Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam kitab Majmu' Fatawa (IV/23), beliau berpendapat, "Bahwasannya Iblis itu merupakan asal-usul jin, sebagaimana Adam adalah asal manusia." Walaupun ada yang berpendapat bahwa Iblis itu hanya satu golongan dari golongan-golongan bangsa jin.


Menurut Abdullah bin Abbas رضي الله عنه yang dimaksud dengan jin diciptakan dari nyala api dalam surat Ar-Rahman ayat 15 adalah dari nyala api yang murni. Sedangkan di dalam tafsir Ibnu Katsir (4/271) beliau mengatakan maksudnya adalah dari ujung jilatannya (jilatan api).

Definisi jin

Sebelum kita membahas asal-usul dan penciptaan bangsa jin lebih jauh, kami ingin mengingatkan sedikit bahwa pada tulisan sebelumnya kita pernah menyingung sedikit tentang penamaan kata jin, disebutkan juga bahwa kata jin ini merupakan pecahan dari kata junna syai'u, maknanya istatir (tertutup). Segala sesuatu yang tertutup dari kalian maka dikatakan junna 'anka. Sedangkan kalimat junna 'alaihil lail maknanya adalah kegelapan malam menutupinya. Jin merupakan makhluk dari alam gaib sehingga mereka dinamakan demikian karena menjauhnya mereka, atau tersembunyinya mereka dari pandangan mata. Itulah sebabnya kita tidak dapat melihat mereka.

Jin secara bahasa artinya tersembunyi, sebab mereka hidup dalam kondisi tersebut. Alam jin adalah alam kasat mata, berbeda dengan alam manusia yang tampak jelas. 

Ibnu Aqil berkata, "Adapun jin dinamakan jin kerena menjauhnya mereka dan terhalangnya mereka dari pandangan mata. Demikian halnya dengan janin itu dinamakan janin karena dia tersembunyi di dalam perut ibunya. Dan perisai dinamakan al-majnu karena dalam peperangan ia menutupi pemakainya dari senjata musuh."

Oleh karena itu, segala yang tertutupi disebut (janna) atau (ajanna). Sementara (Al-Janaan) artinya hati karena tersembunyi dalam dada. Tempat yang banyak dihuni oleh jin disebut (Al-Majannah). 

Abu Umar Ibnu Abdil Barr berkata: menurut para ulama ahli bahasa, jin ini memiliki kategori yang berbeda-beda yaitu:

  1. Ketika mereka ingin menyebut jin secara umum, maka mereka menggunakan kata jinni.
  2. Jika yang mereka maksud adalah salah satu jenis jin yang tinggal di rumah-rumah dengan manusia, mereka menyebutnya 'Aamir (penghuni), jamaknya adalah 'Ummaar.
  3. Jika yang dimaksud di sini adalah salah satu jenis jin yang berinteraksi dengan anak-anak, mereka menyebutnya arwah.
  4. Jin yang jahat dinamakan setan.
  5. Untuk jin yang lebih jahat dari setan disebut marid.
  6. Dan untuk jin yang lebih jahat dan lebih kuat lagi dari marid dinamakan Ifrit jamaknya adalah 'Afarit.
***

Terkait penciptaan bangsa jin ini, terdapat sebuah pertanyaan yang sering dan banyak dilontarkan oleh kebanyakan manusia yaitu “jika bangsa jin diciptakan dari api, lantas bagaimana bisa jin kafir yang diciptakan dari api disiksa dengan api juga?”. Menurut Syaikh Wahid Abdussalam Bali, beliau berkata bahwa sekiranya mereka mau berpikir secara jeli, niscaya mereka akan mengerti dan memahami hakikatnya. Semua manusia tahu bahwa nenek moyangnya, manusia pertama, bapak seluruh manusia yaitu Nabi Adam diciptakan dari tanah, tapi semua keturunannya sekarang tidak diciptakan dari tanah tapi dari air mani. Hanya asal muasalnya saja yang dari tanah liat. Begitu juga dengan bangsa jin yang tercipta dari api, sekarang mereka bukan lagi api.

Manusia walaupun diciptakan dari tanah liat tapi tetap merasakan sakit ketika dilempar dengan tanah. Manusia juga diciptakan dari air mani tapi juga merasakan sakit jika disiksa dengan air. Oleh karena itulah, kenapa bangsa jin yang kafir ketika disiksa oleh api akan merasakan sakit juga.

Kunci mudah dalam memahami hal tersebut diatas terdapat pada pemahaman tentang materi penciptaan.

Ingatlah bahwa Allah itu dalam segala perbuatan-Nya tidak lepas dari hikmah, keadilan, ilmu, kasih sayang dan sifat-sifat Allah lainnya yang Maha Tinggi, Maha Mulia, Maha Sempurna, Maha Agung dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ingatlah bahwa semua yang Allah kabarkan di dalam Al-Qur’an maupun yang disampaikan oleh Rasulullah ﷺ yang berupa hadits, semua itu tidak ada yang bertentangan dengan akal sehat dan hati yang bersih.

Banyak para ulama menyimpulkan bahwa Iblis yang bakal menjadi cikal bakal bangsa jin, bukan dari golongan malaikat karena malaikat diciptakan dari cahaya sedangkan Iblis dari api. Para ulama juga sepakat bahwa Iblis diciptakan lebih dulu daripada Adam. Jika ingin mengetahui kisahnya, bisa baca buku Kisah Shahih Para Nabi karya Ibnu Katsir.

Kisah Penciptaan Nabi Adam

Kisah awal mula penciptaan Nabi Adam banyak diabadikan dalam al-Qur’an seperti dalam surat Al-Baqarah ayat 30-39, Ali-Imran ayat 59, An-Nisa”ayat 1, Al-Hujurat ayat 13, Al-A’raf ayat 189, Al-A’raf ayat 11-25, Thaha ayat 55, Al-Hijr ayat 26-44, Al-Isra’ ayat 61-65, Al-Kahfi ayat 50, Thaha ayat 115-126, Shad ayat 67-88. Di dalam hadits juga banyak dikisahkan tentang penciptaan Nabi Adam ini.

Penciptaan Nabi Adam melalui beberapa proses tapi tidak seperti proses penciptaan manusia pada umumnya. Wallahu A’lam. Dikisahkan dalam sebuah hadits shahih bahwa Allah menciptakan Adam dari genggaman yang Dia genggam dari seluruh bumi. Artinya Allah mengumpulkan dan mengambil sari-sari tanah liat dari lumpur hitam dari seluruh bumi makanya keturunan Adam memiliki warna kulit yang bermacam-macam seperti warna tanah yang ada di seluruh permukaan bumi seperti warna merah, hitam, putih dan sebagainya, juga ada yang berkualitas baik, buruk dan di antara keduanya sama seperti kondisi tanah di bumi.

Di dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah juga dikabarkan bahwa Allah menciptakan Adam dari debu, lalu menjadikannya sebagai tanah kemudian membiarkannya hingga jika telah menjadi tanah kering seperti tembikar, Allah menciptakan dan memberinya bentuk lalu membiarkannya hingga menjadi tanah kering seperti tembikar.

Apa yang dikabarkan hadits di atas tidak bertentangan dengan akal sehat kita. Jika kita mengumpulkan debu-debu yang banyak bisa menjadi segumpal tanah kan? Bukankah tanah yang kering juga bisa menjadi debu-debu yang berterbangan ketika ditiup angin? Proses penciptaan Adam bisa dibayangkan seperti pengrajin tembikar membuat aneka bentuk kerajinan. Tentu saja ini hanya sekedar perumpamaan untuk memudahkan memahami saja. Pelajari prosesnya maka kita akan paham. Nabi Adam juga ketika jasadnya masih berupa tanah kemudian diberi bentuk oleh Allah kemudian didiamkan hingga kering lalu ditiupkan ruh padanya, maka hiduplah jasad itu dan tidak menjadi tanah lagi kerena sudah berupa darah dan daging, bisa bergerak, berbicara, makan, minum dan seterusnya.

Contoh proses pembuatan tembikar

Inilah bukti kuasa Allah dan hikmahnya kenapa Adam diciptakan langsung menjadi dewasa bukan dari bayi dahulu. Dan kita tahu bahwa Nabi Adam diciptakan tanpa Ayah (laki-laki) dan Ibu (wanita). Istrinya, Hawa, diciptakan dari tulang rusuk Adam. Jadi, Hawa diciptakan dari laki-laki tanpa wanita. Nabi Isa, diciptakan dan lahir dari rahim seorang wanita tanpa laki-laki. Kita ini semua manusia, diciptakan dari laki-laki dan wanita, pasti itu walaupun bayi tabung pun pasti butuh sel telur wanita dan sperma dari laki-laki. Sempurna bukan penciptaan Allah ini? Masihkah kita enggan untuk beriman? Masihkah akal kita belum bisa berpikir dengan benar dan menerimanya? Jika masih bingung kita buat daftar (list) macam-macam asal mula penciptaan manusia.

  1. Nabi Adam diciptakan langsung dari tanah liat tanpa melalui proses perkawinan antara laki-laki dan wanita dan tidak berwujud bayi dahulu.
  2. Hawa diciptakan langsung dari tulang rusuk Adam. Jadi diciptakan melalui seorang laki-laki tanpa membutuhkan wanita. Juga tidak dalam wujud bayi dahulu.
  3. Nabi Isa diciptakan, dikandung dan dilahirkan oleh seorang wanita tanpa melalui proses perkawinan dan tidak membutuhkan seorang laki-laki dan berwujud bayi awal dilahirkannya.
  4. Semua manusia anak keturunan Nabi Adam dan Hawa pasti butuh dan pasti dilahirkan lewat proses perkawinan antara laki-laki dan wanita dan pasti berwujud bayi terlebih dahulu ketika lahir. 

Jadi, sebenarnya lebih hebat mana, penciptaan Nabi Adam atau Nabi Isa? Bukankah Nabi Isa lahir dari perut seorang wanita walaupun tanpa bapak? Tapi Nabi Adam lahir langsung dari tanah yang dibentuk tanpa butuh laki-laki untuk membuahi dan butuh wanita untuk mengandungnya.

Seandainya Nabi Isa dianggap sebagai anak Tuhan oleh sebagian manusia karena terkait proses kelahirannya yang ajaib, tentu lebih pantas Nabi Adam karena lebih ajaib proses kelahirannya daripada Nabi Isa dan lebih banyak keistimewaan beliau lainnya. Tapi Maha Suci Allah dari memiliki anak dan sekutu.

Adakah dari daftar di atas tadi yang menjelaskan asal-usul penciptaan manusia itu berasal dari hewan atau kera? inilah salah satu bukti runtuhnya teori darwin. Nah, jika Malaikat diciptakan dari cahaya, Adam dari tanah, Iblis dari api, manusia keturunan Nabi Adam diciptakan dari air mani yang bercampur lalu semua hewan terutama yang diyakini oleh banyak orang sebagai nenek moyang manusia dan juga tumbuhan, mereka sebenarnya diciptakan dari apa? Mungkin selama ini kita tidak pernah bertanya dan ingin tahu tentang hal ini karena kita menganggapnya bukan hal yang penting. Tapi semoga suatu saat kami bisa membahas tentang penciptaan hewan dan tumbuhan ini pada pembahasan tersendiri, إن شاء الله.  

Pikirkan baik-baik kenapa Allah tidak menciptakan Nabi Adam menjadi bayi dulu seperti kita, juga penciptaan Hawa. Gunakan akal sehat kita maka kita akan paham hikmahnya. Oleh karena itulah dari hasil perkawinan Adam dan Hawa lahirlah anak-anak yang menjadi cikal bakal seluruh manusia di muka bumi ini sehingga manusia-manusia berikutnya yang lahir pasti akan melalui proses ini yaitu hasil dari perkawinan manusia yang berlawanan jenis dan lahir dalam wujud bayi. Adakah diantara kalian yang lahir langsung menjadi remaja atau dewasa?!

Di dalam air mani juga sel telur, ternyata mengandung semua unsur-unsur yang ada di bumi, jadi di dalam tubuh kita, semua unsur yang terdapat di bumi ini ada di dalamnya seperti air, api, tanah, udara juga molekul-molekul penyusunnya.

Manusia diciptakan dari tanah dan harus kembali ke tanah. Itu sudah ketentuan dari Allah. Kaum muslimin yakin bahwa Nabi Isa hingga saat ini masih hidup di langit kedua dan akan turun jika sudah waktunya seperti yang Allah kehendaki. Hal ini berkaitan dengan munculnya Dajjal. Umat muslim juga yakin berdasarkan hadits Rasulullah bahwa yang bisa membunuh Dajjal kelak ketika sudah muncul hanya seorang Nabi atau Rasul. Inilah hikmah diangkatnya Nabi Isa ke atas langit dan masih hidup hingga sekarang tapi bagaimana hidupnya tidak ada manusia satu pun yang tahu. Dan kelak akan turun untuk memenuhi tugas dan kewajiban beliau seperti yang kita imani, kemudian beliau akan wafat dan di kuburkan di bumi. Inilah janji Allah bahwa manusia seluruh anak cucu adam baik dari kalangan Nabi maupun Rasul beserta manusia seluruhnya akan dikembalikan lagi ke asalnya yaitu tanah, makanya ketika mati dikubur di dalam tanah. 

Ketika kita sudah paham awal mula penciptaan Adam, maka diharapkan kita juga akan paham dengan awal mula penciptaan Iblis yang berasal dari api hingga muncul anak cucunya berupa bangsa jin tapi tidak lagi diciptakan dari api seperti halnya manusia. Wallahu A’lam.

Iblis, bapak bangsa jin ini sejak awal penciptaan Adam sudah timbul sifat dengki di dalam hatinya juga sifat sombong karena merasa lebih baik dari Adam. Tadi dikatakan kan, bahwa Iblis diciptakan duluan daripada Adam?! Maka manusia memang makhluk terakhir yang Allah ciptakan di muka bumi ini. Apa hikmahnya? Jika tidak khawatir terlalu panjang dan jauh dari tema mungkin bisa kami uraikan tapi silahkan dipikir sendiri saja ya.

Iblis merupakan makhluk pertama yang melakukan perbandingan, berbuat sombong, dengki dan tidak taat kepada Allah. Iblis menyinggung tentang materi penciptaan dirinya dan merasa dirinya lebih baik daripada Adam sehingga Iblis enggan sujud kepada Adam sehingga dia dihukum oleh Allah. Bukannya sadar dan bertaubat kepada Allah karena telah melanggar perintah, tapi kesombongannya malah membuat Iblis meminta tangguh dan kesempatan untuk menyesatkan anak cucu Adam agar menemaninya hidup di neraka kelak. Iblis sudah berjanji akan menyesatkan kebanyakan anak cucu Adam dengan berbagai macam cara bukannya meminta agar dimaafkan oleh Allah tapi rela dihukum masuk neraka asalkan dia bisa membalas dendam kepada manusia dan mengajak mereka masuk ke dalam neraka bersama-sama.

Sifat-sifat Iblis yang buruk tersebut sebenarnya tidak lepas dari materi asal mula dia diciptakan. Perhatikan tentang api, bukankah sifatnya suka membumbung tinggi? Api memiliki sifat kekasaran, kecepatan, dan pembakaran. Sedangkan tanah memiliki sifat kelembutan, kelembekan dan perkembangan. Api sukanya menghanguskan, membakar, membinasakan, tapi tanah, darinya sesuatu bisa hidup dan tumbuh. Bahkan api bisa dipadamkan dengan tanah yang basah atau dengan air. Silahkan dipikirkan sendiri perbedaan sifat antara tanah dan api.

Kemuliaan Adam daripada Iblis

Iblis merasa lebih baik dari Adam karena menganggap materi penciptaannya lebih mulia dan lebih baik. Padahal Adam memiliki 4 (empat) kemuliaan sejak awal penciptaannya yaitu: (1) Adam diciptakan langsung dengan tangan Allah, (2) Ditiupkan ke dalam diri Adam ruh (ciptaan)-Nya, (3) Para Malaikat diperintahkan bersujud kepadanya, (4) Serta diajarkan kepadanya nama segala sesuatu.

Selain itu, anak cucu Adam juga ada yang menjadi Nabi, Rasul, Siddiqin, Syuhada, dan lain sebagainya. Sedangkan hingga saat ini kita belum pernah mendengar diutusnya seorang Nabi ataupun Rasul dari kalangan bangsa Jin. Selain itu, bangsa jin juga pernah dipimpin oleh Nabi Sulaiman yang notabene merupakan manusia keturunan Nabi Adam. Rasulullah juga diutus untuk seluruh kalangan umat manusia dan bangsa jin. Inilah salah satu tujuan manusia diciptakan sebagai khalifah di muka bumi ini, bukan Iblis dan anak cucunya dari bangsa jin juga bukan hewan atau makhluk lainnya yang menjadi khalifah. Tapi manusia.

Tapi sayangnya banyak manusia yang tidak menyadari akan kemanusiaannya sehingga rela menjadi bala tentara musuh bebuyutannya, saling tolong menolong dan bekerja sama dengan mereka untuk menyesatkan sesama bangsa manusia. Ada juga manusia yang sudah menyimpang dari fitrahnya, bahkan hewan yang notabene tidak berakal pun tidak pernah melakukan perbuatan menyimpang tersebut. Manusia disebut manusia karena akal dan akhlaknya yang mana semua itu dapat diraih dan tumbuh dengan baik juga lurus hanya di bawah siraman cahaya dan hujan ilmu yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahih sebagaimana yang dipahami oleh para sahabat radiyallahu ajma'in. Dengan cahaya dan siraman ilmu dari Al-Qur'an dan Sunnah yang shahih berdasarkan pemaham para sahabat inilah akan lahir iman yang baik dan benar dan iman ini akan melahirkan amal sholeh yang baik dan benar pula. Jika ilmu yang kita pelajari salah, maka akan membuahkan pemahaman yang salah, pemahaman yang salah akan melahirkan iman yang salah, iman yang salah akan melahirkan amal (perbuatan) yang salah pula. Amal yang tidak sholeh (tidak baik, salah) akan menjadi penyebab kita dihukum dan dimasukkan ke dalam neraka jika kita tidak mau bertobat dan kembali ke jalan yang lurus. 

***

Berdasarkan penjelasan diatas, walaupun kisah penciptaan Iblis tidak dijelaskan secara detail seperti penciptaan Adam dari tanah dan prosesnya oleh Allah di dalam Al-Qur’an maupun di dalam hadits-hadits, tapi dari kisah penciptaan Adam dan lahirnya manusia, kita juga dapat memahami hakekat asal usul penciptaan Iblis yang menjadi nenek moyang bangsa jin yang diciptakan dari api dan bagaimana bangsa jin itu lahir dan berkembang biak seperti halnya manusia. Dari sini kita juga tahu sebab-sebab kedengkian dan permusuhan Iblis kepada Adam, sebab-sebab Iblis dihukum serta tekad dan dendam Iblis yang ingin menyesatkan kebanyakan anak cucu adam hingga hari kiamat. Maka berhati-hatilah wahai anak cucu adam karena Iblis dan bala tentaranya selalu mengintai kita dari tempat yang kita tidak bisa melihatnya. 

Baca tulisan kami lainnya Jenis-Jenis Jin dan Kehidupannya


Referensi:

Al-Qur'anul Karim dan Al-Hadits

Al-Jauziyyah, Ibnu Qayyim. 2017. Miftah Daris Sa'adah Kunci Kebahagiaan di Dunia dan Akherat Jilid 1. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi'i

Adham, Ibrahim Kamal. 2009. Kupas Tuntas Jin & Sihir. Jakarta: Darus Sunnah

Al-Asyqar, Umar Sulaiman. 2017. Rahasia Alam Malaikat, Jin dan Setan. Jakarta: Qisthi Press

As-Suyuthi, Imam. 2006. Jin. Jakarta: Darul Falah

Amri, Yasir dan Syahirul Alim Al-Adib. 2012.  Sendiri Mengusir Gangguan Jin. Solo: Aqwam

Abdat, Abdul Hakim bin Amir. 2003. Alam Jin Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah (Bantahan terhadap buku: Dialog Dengan Jin Muslim). Jakarta: Darul Qolam.

Arifuddin. 2015. Ruqyah Syar'iyyah Tanpa Kesurupan Seri 1. Malang: YBM

Amin, Abul-Mundhir Khalil ibn Ibrahim. 2005. The Jinn and Human Sickness Remedies in the Light of the Qur'an and Sunnah. Riyadh: Darussalam.

Bali, Wahid Abdussalam. 2014. Ruqyah: Jin, Sihir & Terapinya. Jakarta: Ummul Qura. 

______________. 2005. Sihir & Guna-Guna Serta Tata Cara Mengobatinya Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi'i

bin Najar, Nashir bin Ahmad . 2016. Mengatasi Sihir dan Kesurupan Sesuai Tuntunan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Solo: Thibbia

Philips, Abu Aminah Bilal. 2012. Ibn Taymiyah's Essay on The Jinn (Demons). IIPH


Komentar

Popular Posts

Download Buku Al-Arabiyah Baina Yadai Auladina (ABY untuk Anak-Anak)

Download Buku Al-Arabiyah Baina Yadaik (Cetakan Baru)

Mengenal Jenis-Jenis Sayuran

Download Buku Belajar Bahasa Arab Untuk Anak-Anak (Arabic Talking Books Full Set) Plus Audio and Video

Download Buku Bacaan Berbahasa Arab Untuk Anak-Anak 1

Sejarah Perkembangan Membran Sel

Download Buku Durusul Lughah Versi Bahasa Inggris Complete (Jilid 1-8)