Perubahan Iklim dan Cuaca
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Iklim telah berubah beberapa kali sepanjang sejarah. Kita pasti masih ingat tentang teori yang menyalahkan musnahnya dinosaurus akibat perubahan iklim yang mendadak. Sebuah meteorit dipercaya telah menabrak bumi
pada saat itu. Namun, apa bedanya perubahan iklim saat ini dengan iklim yang terjadi
di masa lalu?
Saat ini, kitalah yang menjadi alasan utama atas
perubahan iklim sebagai akibat mengkonsumsi energi secara berlebihan,
eksploitasi alam berlebihan dan sebagainya. Dalam dunia industri, transportasi,
dan kehidupan kita sehari-hari, kita terlalu banyak menggunakan energi terutama
yang berasal dari bahan bakar fosil seperti batubara dan minyak bumi. Bahan
bakar ini setelah dibakar akan melepaskan gas ke atmosfer yang menyebabkan efek
rumah kaca dan yang paling banyak dan terkenal adalah gas CO2.
Gas-gas ini terjebak di atmosfer dan bersifat seperti
rumah kaca plastik yang menahan panas yang dihasilkan oleh permukaan bumi.
Akibatnya, suhu di planet kita pun akan meningkat.
Perkiraan ilmiah menguatkan bahwa keberadaan air tawar di
dunia akan berkurang dalam jumlah besar karena kekeringan berlangsung lebih
lama dan hujan besar akan makin sering tidak terjadi.
Kenaikan suhu bumi saat ini mencairkan gletser di planet
kita dan cadangan air tawar utama akan menghilang bersamanya, mengurangi
ketinggian air yang menjadi andalan bagi jutaan manusia.
Perubahan iklim memiliki konsekuensi lingkungan dan
sosial yang besar dan akan memperparah krisis air yang sedang kita hadapi. Efek
lain yang ditimbulkan akibat pemanasan global adalah pencairan. Beberapa penelitian
ilmiah menyatakan bahwa Samudra Arktik bisa kehilangan semua tudung esnya
antara tahun 2030 dan 2040. Kita semua akan merasakan konsekuensinya di seluruh
penjuru dunia karena pencairan ini menaikkan ketinggian air laut, membuat
banyak kota di tepi laut terancam. Jika tudung es Arktik di laut terus
berkurang sebagai akibat dari pemanasan global, maka beruang kutub, anjing laut
dan spesies lain yang bergantung pada es akan beresiko punah.
Tingkat konsumsi energi di negara-negara kaya membuat
tingkat emisi gas rumah kaca kita kian meninggi. Akhirnya yang akan menderita
dan mengalami konsekuensi paling serius adalah negara yang memiliki sumber daya
ekonomi yang lebih rendah. Oleh karena itu, kita harus berusaha mengurangi
penggunaan emisi dari sekarang dan mulai menghemat energi. Kita semua harus
berusaha berkontribusi dalam hal ini.
Kita ambil contoh lagi dampak perubahan iklim terhadap
sebuah negara. Kita ambil contoh Kiribati. Kiribati adalah sebuah negara yang
terdiri dari 33 pulau yang terletak di Pasifik Selatan dengan jumlah penduduk berkisar 110.000 orang. Penguasa Kiribiti telah meminta tolong agar penduduk
mereka bisa pindah ke negara tetangga karena diperkirakan sebagian besar
pulau-pulau ini akan tenggelam sebelum abad ini berakhir. Saat ini, sebagian
besar komunitas ini telah dipindah dan kebanyakan lahan yang digunakan untuk
pertanian telah tenggelam.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan kelak akan
ada lebih dari 50 juta pengungsi ikliman yaitu orang-orang yang harus
meninggalkan tempat tinggal mereka karena konsekuensi nyata dari pemanasan
global.
Bagaimana dengan nasib masyarakat di Indonesia, Negara kita tercinta ini kelak???
Baca selanjutnya Pakta Air Eropa
Sumber referensi:
1. El agua
(Que Me Dices De/ What Do You Tell Me About) (Spanish Edition) Tapa dura –
29 Septiembre 2008 Edición en Español de CEIDA Centro de Extensión Universitaria e Divulgación
Ambiental de Galicia (Dalam
Edisi Bahasa Indonesia dengan judul Tahukah Kamu?...AIR. (2011). BIP.
Jakarta)
2. Wikipedia
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar