Hewan dan tanaman memerlukan air untuk tetap hidup tapi tidak semuanya menggunakan air seperti kita. Kita semua memerlukan air dalam kehidupan sehari-hari untuk banyak hal, terutama untuk satu hal yang esensial yaitu minum.
Tanaman dengan akarnya mengambil mineral yang diperlukan yang terlarut dalam air. Air bersirkulasi dari akar menuju daun melalui jaringan pembuluh xilem.
Hewan yang hidup di air seperti ikan, tetap mengalami hidrasi di dalam air dan selain itu, dengan melewatkan air ke dalam insang mereka, mereka mendapatkan oksigen yang diperlukan tubuh mereka. Dan air tidak masuk ke dalam perut ikan!
Secara umum, semua hewan akuatik seperti mamalia, reptil, amfibi, krustasea, moluska, dan lain-lain, memiliki adaptasi yang membuat mereka mampu bergerak, bernapas dan bereproduksi di lingkungan ini.
Untuk pergerakan, mereka bisa seperti zooplankton dan membiarkan diri mereka hanyut oleh air, bergerak menggunakan sirip seperti hiu, menyemburkan air seperti cumi-cumi, atau memperpanjang tubuh berbentuk cambuk seperti banyak organisme mikroskopis. Bernapas bisa dilakukan seperti cacing langsung melalui kulit, dengan insang seperti ikan, atau dengan paru-paru seperti buaya. Reproduksi biasanya terjadi di air, tempat betina dan jantan meletakkan sel-sel seksual mereka sehingga bisa bersatu membentuk telur.
Ada pula organisme yang menjalani hidupnya di bawah air dan di daerah kering, di zona intertidal. Di zona intertidal hewan dan tanaman terbiasa menghadapi pasang surut dan telah beradaptasi untuk tahan terhadap kekeringan dan kekuatan air.
Organisme yang berada di zona intertidal dapat bergerak bersembunyi di bawah pasir, batu atau di kolam kecil agar tidak terhantam ombak atau kekeringan ketika airnya surut. Selain itu, ada organisme lain yang tidak bisa menghindari fenomena ini dan tetap melekat dengan kaki atau pengisap.
Spesies-spesies yang tidak bisa menghindar ini memiliki berbagai strategi untuk bertahan selama periode berkurangnya kelembapan, mulai dari alga, yang memiliki sejenis mukosa untuk menyimpan air saat air surut, hingga siput dan kerang, yang memiliki cangkang yang terbuat dari satu atau beberapa bagian yang bisa menutup saat tidak ada air agar tubuhnya tetap lembap.
Ada juga adaptasi yang jauh lebih kompleks yang membuat ikan seperti salmon dan belut, menjalani sebagian hidupnya di air tawar dan sebagian lagi di air laut.
Meskipun tampaknya tak mungkin, organisme yang sangat mirip dengan bakteri yang disebut arkea, telah ditemukan. Arkea mampu hidup dan bereproduksi di air panas pada suhu lebih dari 200˚C. Selain itu, jenis arkea lain ditemukan di suhu sangat dingin di air glasial, sangat asin atau sangat asam atau di air dengan sedikit oksigen.
Kehidupan seperti halnya air, sangat mengagumkan bukan?!
Sekarang coba bayangkan seandainya kita harus menghadapi kondisi dengan dan tanpa air, air tawar dan air laut yang terus berubah-ubah. Tampak sulit, bukan?
Sumber referensi:
Komentar
Posting Komentar