|
Model mikroskop karya Jansen-Abbe |
A. Definisi
Kata mikroskop berasal dari bahasa Yunani yaitu "mikros" artinya kecil dan "skopein" artinya melihat, merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil yang tak kasat mata.
B. Sejarah singkat
Sejak berabad-abad yang lalu, sebenarnya manusia telah berkeinginan untuk dapat melihat benda-benda yang jauh lebih kecil daripada yang dapat dilihat dengan mata telanjang.
Sejak abad 1 SM - Kaca telah ditemukan dan bangsa romawi telah menggunakan dan mengujinya. Mereka bereksperimen dengan berbagai bentuk kaca dan salah satu dari sampel kaca itu memiliki bagian tengah yang tebal dan tepi yang tipis. Mereka menemukan bahwa jika mereka memegang salah satu dari sisi "lensa" diatas sebuah objek, maka objek itu akan terlihat lebih besar. Mereka juga menemukan bahwa lensa yang difokuskan pada cahaya matahari dapat menimbulkan nyala api.
Lensa ini tidak banyak digunakan hingga akhir abad ke 13 ketika sebuah penyelenggara pertunjukan memproduksi lensa untuk digunakan sebagai kacamata.
Pada awalnya, mikroskop berbentuk sangat sederhana berupa kaca pembesar dengan sebuah pembesaran sekitar 6x-10x dan hal umum yang sangat menarik untuk dilihat waktu itu adalah kutu dan serangga kecil lainnya.
Sekitar Tahun 1284 - orang Italia, Salvino D'Armate mendapat penghargaan dengan menciptakan sebuah kacamata yang dapat digunakan untuk pertama kalinya.
Tahun 1590 - Zaccharias Janssen dan Hans ayahnya dua orang Belanda yang berpropesi sebagai penyelenggara pertunjukan,mulai bereksperimen dengan lensa ini. Mereka menempatkan beberapa lensa pada sebuah tabung dan membuat sebuah penemuan yang sangat penting. Benda yang berada dekat ujung tabung terlihat sangat besar, jauh lebih besar daripada dilihat dengan kaca pembesar sederhana pertama. Mereka baru saja menemukan mikroskop majemuk (menggunakan dua atau lebih lensa).
Galileo yang mendengar tentang eksperimen mereka, mulai bereksperimen sendiri. Dia menjelaskan tentang prinsip-prinsip lensa dan kekuatan cahaya dan menghasilkan antara mikroskop dan teleskop. Dia menambahkan sebuah perangkat khusus pada mikroskop dan berlanjut menjelajahi langit dengan teleskopnya.
Tahun 1665 - seorang fisikawan Inggris, Robert Hooke meneliti sebuah jaringan gabus menggunakan lensa mikroskop dan menemukan sejumlah pori-pori atau sel di dalamnya.
Tahun 1674 - Anthony Leeuwenhoek seorang berkebangsaan Belanda mulai tertarik pada lensa ketika bekerja dengan kaca pembesar untuk menghitung benang dalam kain tenun pada saat bekerja pada sebuah toko. Dia membuat sebuah mikroskop sederhana dengan sebuah lensa kecil dengan lengkungan besar, lensa bulat itu mampu menghasilkan pembesaran yang lebih besar hingga 270x. Akhirnya dia lebih tertarik akan keilmuan dan melakukan berbagai macam penelitian, penemuan dan banyak menulis makalah penelitian. Dia meneliti bakteri, sel darah dan banyak binatang kecil lainnya yang berenang dalam setetes air. Karena kontribusinya yang besar itulah semenjak tahun dia disebut sebagai "Bapak Mikroskopi". Sekitar tahun 1660-an dan 1670-an mikroskop digunakan secara luas untuk penelitian di Italia, Belanda dan Inggris. Marcelo Malpighi di Italia mulai menganalisis struktur biologis yang dimulai dengan paru-paru. Robert Hooke dengan Micrographianya memiliki dampak besar, terutama karena ilustrasi yang mengesankan. Kontribusi terbesar berasal dari Antonie van Leeuwenhoek yang menemukan sel darah merah dan spermatozoa dan membantu mempopulerkan mikroskop sebagai teknik. Pada 9 Oktober 1676, Van Leeuwenhoek melaporkan penemuan mikro-organisme.
Abad ke-18 - teknik inovasi mempertajam mikroskop yang mengarah pada penelitian benda-benda mikroskopis menjadi populer di kalangan para ilmuwan. Lensa dengan kombinasi dari dua jenis kaca mampu mengurangi gangguan “efek kromatik” halo yang dihasilkan dari perbedaan dalam pembiasan cahaya.
Tahun 1830 - Joseph Jackson Lister mengurangi aberasi sferis atau efek kromatik dengan menunjukkan bahwa beberapa lensa buram yang di gunakan bersama-sama pada jarak tertentu memberikan pembesaran lebih baik tanpa mengaburkan gambar. Hal ini menjadi prototip dasar untuk penyusunan mikroskop.
Tahun 1872 – Ernst Abbe, Direktur research dari Zeiss Optical Works, menulis sebuah rumus matematika yang disebut "Abbe Sine Condition". Rumus ini memberikan perhitungan tentang resolusi maksimum yang mampu dicapai oleh sebuah mikroskop dengan tepat.
Tahun 1903 – Richard Zsigmondy mengembangkan Mikroskop ultra yang mampu mempelajari objek di bawah panjang gelombang cahaya. Dia memenangkan hadiah Nobel dalam bidang kimia pada tahun 1925.
Tahun 1932 – Frits Zernike menciptakan mikroskop berbeda gelombang yang memungkinkan untuk mempelajari materi biologi yang transparan dan tidak berwarna yang akhirnya membuat dia memenangkan hadiah nobel pada bidang fisika pada tahun 1953.
Tahun 1931 – Ernst Ruska juga menciptakan mikroskop elektron yang membuat dia memenangkan hadiah Nobel pada bidang Fisika pada tahun 1986.
Tahun 1981 – Gerd Binnig and Heinrich Rohrer menciptakan mikroskop scanning tunneling yang memberikan gambar tiga dimensi dari objek hingga pada level atom. Binnig and Rohrer memenangkan hadiah Nobel dalam bidang Fisika pada tahun 1986.
C. Jenis-Jenis Miskroskop
a. Mikroskop cahaya/optik
b. Mikroskop elektron
c. Scanning probe
d. Mikroskop jenis lain
Komentar
Posting Komentar