Hikmah Diciptakannya Musibah dan Kepedihan

Gambar
Pinterest 🍫 (1). Melahirkan 'ubudiyyah (ibadah) pada saat kesulitan, yaitu berupa kesabaran. Allah berfirman: وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ ".....Dan Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan." (QS. Al-Anbiyaa': 35) Terhadap ujian (dari Allah) yang berupa kegembiraan dan kebaikan, maka harus disikapi dengan syukur, sedangkan terhadap ujian berupa kesusahan dan keburukan, haruslah disikapi kesabaran. Semua ini tidak terjadi, kecuali bila Allah membalikkan keadaan atas para hamba, sehingga terlihatlah kejujuran pengabdian kepada Allah Ta'ala. Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ “Sunggu

5 Aturan dalam Berbicara

Untuk melihat kualitas dan kualifikasi kita sebagai pembicara publik tidak akan terlepas dari melihat bagaimana kita berbicara pada hari-hari biasa atau keseharian kita. Di saat ngobrol santai, di rumah, di teras, di warung dan bahkan di tempat tidur merupakan satu kesatuan yang utuh antara kulitas bicara bisnis dan professional kita, kualitas komunikasi massa dan antar personal kita.

Oleh karena itulah kualitas seseorang dapat ditentukan dari cara dia berbicara dan apa yang dibicarakan. Berikut ini terdapat 5 macam aturan dalam berbicara yang perlu kita ketahui :

1. Sopan
Kita boleh memuji, boleh marah, kita boleh menginterogasi. Semuanya adalah bentuk-bentuk komunikasi. Kita boleh mengatakan apapun dengan cara apapun karena berbicara adalah hak setiap orang. Namun pada akhirnya, semua pembicaraan kita akan bermuara pada kebenaran tentang siapa kita dan bagaimana perilaku kita. Untuk itu, kita selalu punya 2 pilihan untuk tempat berdiri dan memandang yaitu :
a. Pilar cinta, kasih dan sayang ; atau
b. Pilar ketakutan, benci, rasa tidak nyaman atau merasa terancam.
Setiap pilar menggambarkan berbagai implikasi yang sama dan sejenis, sebangun, sekeluarga dan sekerabat. Pilar yang satu disampaikan dengan sopan dan santun, diwarnai dengan rasa menghargai, penerimaan, enjoy, ringan, antusias karena yang dikomunikasikan punya isi tentang cinta, kasih dan sayang. Pilar yang satunya lagi beraroma sarkasme, kebencian, menyalahkan, menuding, menuduh, mengancam, naik pitam, takut, panik, membela diri dan hasrat mengontrol. Apa yang dikomunikasikan beresensi ketakutan dan ketidaknyamanan.

2. Pilih yang positif saja
Berkomunikasi atau komunikasi jauh lebih dalam daripada sekedar lalu-lintas informasi dan pesan. Seorang komunikator yang handal, akan menyisakan rasa nyaman dan bernilai pada orang-orang yang mendengarkannya. Maka, berkomunikasi bukan hanya tentang kata-kata. Komunikasi adalah tentang orang dan manusia. Istilah lain adalah memanusiakan manusia karena setiap interaksi bermuara pada dua implikasi yaitu lebih baik atau lebih buruk.

3. Waspadai dampaknya
Manusia atau orang baik secara individu ataupun kelompok sering membuka mulut untuk mengkritisi dan menyerang orang lain. Beberapa orang bahkan berpredikat master dalam hal ini. Mereka bisa melakukannya dengan terbuka atau tertutup. Bagi beberapa orang, berkomunikasi adalah perang. Tujuannya untuk menang dan kata-katanya adalah panglima. Luka akibat kata-kata, sering lebih dalam dari pada sayatan pedang. Dan lukanya, kering lebih lama dari borok yang jorok. Komunikator yang handal adalah komunikator yang paham dan mengerti dampak dari kata-katanya. Mereka juga ahli dalam menyesuaikannya dengan keadaan dan suasana.

4. Tidak berasumsi telah dimengerti
Dalam catatan sejarah yang panjang dalam rentang kehidupan manusia, hampir selalu menunjukkan sisi gelap yang dipicu oleh kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Menurut Stephen Covey, ”Pertama, jadilah yang dimengerti; lalu mengertilah.”

5. Tahu kapan harus diam
Hal yang paling sulit dikendalikan dari manusia adalah mengendalikan mulutnya dan yang tersulit tentang mulut adalah menutupnya rapat-rapat. Dan orang-orang memiliki kecenderungan untuk menghadiri berbagai sesi dengan kecenderungan untuk membukanya lebar-lebar. Sebabnya hanya satu, mereka ingin mengimpresi orang lain. Hasil terburuk dari situasi semacam ini adalah terbuangnya waktu dan turunnya produktifitas. Komunikator yang handal adalah komunikator yang merasa cukup aman, manakala mereka harus mengakui hanya ada sedikit yang akan dibicarakan atau malah tidak ada sama sekali. Mereka tahu kapan harus diam. Untuk masalah ini, Albert Einstein memberi kita rumus :
Jika A adalah sukses, maka :

A = X + Y + Z
X = kerja
Y = bermain
Z = tutup mulut

Hukum relativitasnya yaitu :

E = mc²
E = excellency
m = manusia
c = close mouth

Komentar

Popular Posts

Download Buku Al-Arabiyah Baina Yadai Auladina (ABY untuk Anak-Anak)

Download Buku Al-Arabiyah Baina Yadaik (Cetakan Baru)

Mengenal Jenis-Jenis Sayuran

Download Buku Durusul Lughah Versi Bahasa Inggris Complete (Jilid 1-8)

Download Buku Belajar Bahasa Arab Untuk Anak-Anak (Arabic Talking Books Full Set) Plus Audio and Video

Sejarah Perkembangan Membran Sel

Download Buku Bacaan Berbahasa Arab Untuk Anak-Anak 1