Hikmah Diciptakannya Musibah dan Kepedihan

Gambar
Pinterest 🍫 (1). Melahirkan 'ubudiyyah (ibadah) pada saat kesulitan, yaitu berupa kesabaran. Allah berfirman: وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ ".....Dan Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan." (QS. Al-Anbiyaa': 35) Terhadap ujian (dari Allah) yang berupa kegembiraan dan kebaikan, maka harus disikapi dengan syukur, sedangkan terhadap ujian berupa kesusahan dan keburukan, haruslah disikapi kesabaran. Semua ini tidak terjadi, kecuali bila Allah membalikkan keadaan atas para hamba, sehingga terlihatlah kejujuran pengabdian kepada Allah Ta'ala. Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ “Sunggu

8 Cara Berpikir Siswa

Sering kali, seorang guru mengharapkan siswanya mengikuti cara berpikirnya sendiri dan tidak sebaliknya guru mengikuti cara berpikir siswa. Mengapa seorang guru harus mengikuti cara berpikir siswa? Selain agar pelajaran atau informasi yang disampaikan mudah diterima, juga untuk merangsang kegiatan berpikir dan mengembangkan kemampuan berpikir para peserta didik.
Oleh karena itulah perlu bagi seorang guru atau pendidik untuk mengetahui apa yang siswa ketahui dan bagaimana cara siswa berpikir. Berikut beberapa cara berpikir siswa pada umumnya :

1. Berpikir asosiasi
Berpikir dengan cara menghubungkan antara satu peristiwa dengan peristiwa lain,antara seseorang dengan orang lain yang dipandang sebagai rangkaian yang saling berhubungan dan keterkaitan satu sama lain.
Misalkan siswa dihadapkan pasangan kata-kata : besi-berat;kapas-ringan, maka siswa dapat menyebut pasangan dari kata murid-...... dengan benar. Jika mereka mengatakan bahwa pasangan kata murid adalah guru, berarti mereka belum menemukan hubungan asosiasi yang menghubungkan kata besi dengan berat dan kata kapas dengan ringan.

2. Berpikir bertentangan atau berlawanan
Misalkan siswa dihadapkan pada pasangan kata-kata : panas-dingin dan besar-kecil, maka mereka akan dapat menyebutkan dengan benar pasangan kata-kata : siang-……… dll. Jika mereka menyebutkan siang berpasangan dengan panas berarti mereka belum menemukan prinsip apa yang menghubungkan kata panas dengan dingin dan kata besar dengan kecil.

3. Berpikir divergen
Berpikir yang bertitik tolak dari suatu peristiwa menuju kepada berbagai kemungkinan. Misalkan siswa dihadapkan pada peristiwa banjir, maka pikiran mereka akan berkembang kepada berbagai alternativ seperti : wabah penyakit, kerusakan lingkungan, kelaparan, kriminalitas dll.

4. Berpikir konvergen
Berpikir yang berpangkal dari unsur-unsur yang terpisah-pisah dimana pada akhirnya akan mengarah pada satu titik tertentu. Misalkan ada tiga unsur yang diamati, yaitu penduduk, ekonomi dan pendidikan. Tampak bahwa jumlah penduduk tiap tahun meningkat sementara sektor ekonomi kian merosot dan mutu pendidikan tampak kian menurun. Maka dapat diketahui pada waktu yang akan datang tingkat pengangguran makin tinggi.

5. Berpikir konsentris
Berpikir yang terarah pada mencari hakikat dari sesuatu yang bersifat umum. Berpikir kosentris menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi.

6. Berpikir kausalitas
Berpikir tentang sebab akibat.

7. Berpikir silogisme
Berpikir yang bertitik tolak pada premis mayor yang tidak diragukan lagi kebenarannya. Kemudian ada premis minor yang sifatnya lebih khusus. Dengan menghadapkan premis minor terhadap premis mayor maka akan dapat diperoleh suatu kesimpulan.

8. Berpikir urutan
Berpikir dengan suatu aturan tertentu.

Komentar

  1. Assalamualaikum wr wb. Maaf sebelumnya saya mau nanya tetapi beda dari topik artikel anda sekarang. Saya mau nanya artikel anda tentang "Alhamdulillah, Ibuku Sembuh Setelah Minum Habbatussauda" pada tanggal 28 nov 2011, berapa ya bu dosis minum habatussauda dan minyak zaitunnya dalam sehari? trus bagaimana kondisi ibu anda sekarang ? sudah sembuh dari diabetesnya ? Sekali lagi saya minta maaf bila keluar dari topik. Terimakasih

    BalasHapus
  2. Wa'alaikumussalaam. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini ya mbak Alifya...
    Alhamdulillaah, ibu sy skrg sudah sembuh tapi tetep harus jaga pola makan dan rutin mengkonsumsi habbats dan zaitun. Maaf,untuk dosis tepatnya Anda bisa tanyakan pada ahli herbalis atau ahli tibbun nabawi. Tapi seingat sy dosisnya kurlep1-3 sdm/hari tergantung jenis penyakit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf ngrepotin saya mau nanya lagi , dosis yang digunakan oleh ibu mba itu 1-3 sdm itu untuk masing-masing minyak zaitun dan habbats atau total keduanya .Terimakasih banyak atas info berharganya. Dan perkenankan saya minta ijin share ke yang lain , siapa tau ada yang membutuhkan. Semoga Allah SWT membalas kebaikan anda atas info yang berharga ini. Aamiin.

      Hapus
    2. Aamiin...sy senang jika bisa membantu....
      Kalau ibu sy dulu, minyak habbats dan zaitunnya sdh dicampur terlebih dahulu dan dosisnya 1 sdm 2x sehari yaitu 1 sdm pagi sebelum makan dan 1 sdm malam sebelum tidur. jadi kalau ditotal dosis dlm sehari pagi dan sore hanya 1 sdm zaitun dan 1 sdm habbats. Ibu sy dulu biasanya beli 1 ltr zaitun dan 1 ltr habbats lalu dicampur keduanya menjadi 2 ltr habbats+zaitun lalu diminum tiap hari 2 x 1 sdm.
      Jadi setiap 1 sdm yg ibu sy minum sudah berisi total campuran habbats dan zaitun.
      Ibu sy hingga skrg Alhamdulillaah msh mengkonsumsinya.
      Jika msh bingung jgn sungkan untuk bertanya lg yaa...hee...

      Hapus

Posting Komentar

Popular Posts

Download Buku Al-Arabiyah Baina Yadai Auladina (ABY untuk Anak-Anak)

Download Buku Al-Arabiyah Baina Yadaik (Cetakan Baru)

Mengenal Jenis-Jenis Sayuran

Download Buku Durusul Lughah Versi Bahasa Inggris Complete (Jilid 1-8)

Download Buku Belajar Bahasa Arab Untuk Anak-Anak (Arabic Talking Books Full Set) Plus Audio and Video

Sejarah Perkembangan Membran Sel

Download Buku Bacaan Berbahasa Arab Untuk Anak-Anak 1