Hikmah Diciptakannya Musibah dan Kepedihan

Gambar
Pinterest 🍫 (1). Melahirkan 'ubudiyyah (ibadah) pada saat kesulitan, yaitu berupa kesabaran. Allah berfirman: وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ ".....Dan Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan." (QS. Al-Anbiyaa': 35) Terhadap ujian (dari Allah) yang berupa kegembiraan dan kebaikan, maka harus disikapi dengan syukur, sedangkan terhadap ujian berupa kesusahan dan keburukan, haruslah disikapi kesabaran. Semua ini tidak terjadi, kecuali bila Allah membalikkan keadaan atas para hamba, sehingga terlihatlah kejujuran pengabdian kepada Allah Ta'ala. Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ “Sunggu

Hikmah Penciptaan Iblis

 

Sebagian hikmah dari diciptakannya Iblis antara lain:

🌷 1). Agar tampak kepada para hamba kekuasaan Rabb Ta'ala dalam menciptakan hal-hal yang berlawanan.

Dia menciptakan dzat ini - iblis - yang merupakan dzat yang paling buruk dan penyebab segala keburukan, tapi Dia menciptakan - sebagai lawannya - Jibril, yang merupakan dzat yang paling mulia, paling suci, dan merupakan materi segala kebajikan. Mahasuci Allah yang menciptakan ini dan itu. Demikian pula kekuasaan-Nya tampak dalam penciptaan malam dan siang, panas dan dingin, air dan api, penyakit dan obat, kematian dan kehidupan, serta baik dan buruk. Sebab, sesuatu itu akan nampak keindahannya dengan lawannya. Dan ini adalah bukti paling kuat atas kesempurnaan kekuasaan, keperkasaan, dan kekuasaan-Nya. Dia menciptakan hal-hal yang berlawanan ini, mempertentangkan sebagiannya dengan yang lainnya, menguasakan sebagiannya atas sebagian yang lain, serta menjadikannya sebagai tempat tindakan, pengaturan, dan hikmah-Nya. Kekosongan wujud dari sebagiannya secara umum adalah dapat meniadakan hikmah, kesempurnaan tindakan, dan pengaturan kerajaan-Nya.

🌹 2). Agar Allah menyempurnakan tingkatan-tingkatan 'ubudiyyah bagi para kekasih-Nya.

Yaitu dengan memerangi iblis dan bala tentaranya, membuatnya murka dengan cara mentaati Allah, memohon perlindungan kepada Allah darinya, dan berlindung kepada Allah untuk melindungi mereka darinya dan dari tipu dayanya. Akibat dari hal itu mereka mendapatkan berbagai kemaslahatan duniawi dan ukhrawi yang tidak akan diperoleh dengan tanpa hal itu.

Kemudian cinta, taubat, tawakkal, sabar, ridha dan sejenisnya adalah jenis-jenis ibadah yang paling dicintai Allah. Semua ini hanya dapat terealisir dengan jihad, mengorbankan jiwa, dan lebih mencintai Allah atas segala sesuatu selain-Nya. Maka penciptaan iblis adalah menjadi sebab adanya perkara-perkara ini.

🌸 3). Mendapatkan ujian.

Diciptakannya iblis adalah untuk menjadi ujian bagi manusia, agar dengannya menjadi jelas yang buruk dari yang baik.

🌺 4). Menunjukkan berbagai pengaruh Asma Allah, konsekuensi, dan keterkaitannya.

Di antara nama-Nya adalah ar-Raafi' (Yang meninggikan derajat), al-Khaafidh (Yang merendahkan derajat), al-Mu'izz (Yang memuliakan), al-Mudzill (Yang menghinakan), al-Hakam (Yang Mahabijaksana), dan al-'Adl (Yang Mahaadil).

Nama-nama ini memerlukan kaitan-kaitan yang di dalamnya hukum-hukumnya akan nampak. Dengan demikian, penciptaan iblis adalah faktor untuk menampakkan berbagai pengaruh nama-nama ini. Seandainya makhluk seluruhnya patuh dan beriman, niscaya berbagai pengaruh nama-nama ini tidak akan nampak.

🌻 5). Mengeluarkan apa yang terdapat dalam tabiat manusia berupa kebaikan dan keburukan.

Tabiat manusia itu mencakup kebaikan dan keburukan, dan hal itu tersembunyi di dalamnya seperti api dalam sekam. Allah menciptakan syaitan untuk mengeluarkan apa yang terdapat dalam tabiat pelaku keburukan, berupa potensi untuk berbuat, dan para Rasul diutus untuk mengeluarkan apa yang ada dalam tabiat pelaku kebaikan berupa potensi untuk berbuat. Kemudian Hakim Yang paling bijaksana (Allah) mengeluarkan apa yang terdapat dalam diri mereka, berupa kebaikan yang tersembunyi di dalamnya, agar pengaruh-pengaruh-Nya tampak padanya, dan mengeluarkan apa yang ada dalam diri mereka berupa keburukan, agar pengaruh-pengaruh dan hikmah-Nya tampak pada kedua golongan itu, dan juga hikmah-Nya terlaksana pada keduanya, serta nampaklah apa yang telah diketahui-Nya sebelumnya, yang selaras dengan ilmu-Nya yang terdahulu.

🌼 6). Menampakkan banyak tanda-tanda kekuasaan Allah dan keajaiban ciptaan-Nya.

Disebabkan kekafiran dan kejahatan dari jiwa-jiwa yang kafir serta zhalim, muncul banyak sekali tanda-tanda kekuasaan dan berbagai keajaiban, seperti badai, angin, kebinasaan kaum Tsamud dan Luth, berubahnya api menjadi dingin dan keselamatan bagi Nabi Ibrahim, berbagai mukjizat yang ditampakkan Allah lewat tangan Nabi Musa, dan tanda-tanda kekuasaan lainnya. Seandainya bukan karena takdir kekafiran kaum kafir dan pengingkaran orang-orang yang ingkar, niscaya tanda-tanda kekuasaan yang luar biasa, yang dibicarakan oleh manusia, generasi demi generasi hingga akhir masa ini tidak pernah muncul.

Adapun, bahwa Allah menangguhkan iblis hingga hari Kiamat, maka hal itu bukan penghormatan untuknya, tetapi penghinaan untuknya, agar dosanya bertambah, sehingga hukumannya semakin berat dan adzabnya berlipat ganda. Di samping itu, Allah menjadikannya sebagai ujian untuk memilah yang buruk dari yang baik - sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya - selama masih ada makhluk hingga hari Kiamat, maka hal ini menuntut terhadap keberadaannya, selagi manusia masih ada. Wallahu a'lam.

Allah menciptakan iblis yang merupakan materi perusak yang melakukan segala kerusakan di muka bumi ini, dalam agama, keyakinan, syahwat, dan syubhat. Ia adalah penyebab kesengsaraan para hamba dan perbuatan mereka yang dibenci oleh Allah. Kendati itu semua, ia adalah sarana menuju berbagai perkara yang dicintai dan berbagai hikmah yang besar.

Kami perlu mengingatkan tentang perkara yang penting. Yaitu, bukan suatu keharusan bagi orang yang menetapkan alasan perbuatan-perbuatan Allah dengan adanya berbagai hikmah dan kemaslahatan, mengetahui alasan semua perbuatan dan perintah-Nya. Bahkan, dia harus meyakini bahwa Allah tidak memperlihatkan kepada makhluk-Nya semua hikmah-Nya, tetapi memberitahukan kepada mereka apa yang dikehendaki-Nya, dan apa yang disembunyikan dari mereka lebih banyak dari apa yang mereka ketahui. Oleh karena itu, setiap muslim wajib meyakini bahwa perbuatan-perbuatan Allah dan perintah-perintah-Nya tidak kosong dari berbagai hikmah yang agung yang mencengangkan akal, meskipun tidak diketahui secara terperinci, karena ketiadaan ilmu tentang sesuatu bukanlah sebagai dalil atas ketiadaannya.

***

Al-Hamd, Muhammad bin Ibrahim. 2005. Kupas Tuntas Masalah Takdir. Bogor: Pustaka Ibnu Katsir.

Komentar

Popular Posts

Download Buku Al-Arabiyah Baina Yadai Auladina (ABY untuk Anak-Anak)

Download Buku Al-Arabiyah Baina Yadaik (Cetakan Baru)

Mengenal Jenis-Jenis Sayuran

Download Buku Durusul Lughah Versi Bahasa Inggris Complete (Jilid 1-8)

Download Buku Belajar Bahasa Arab Untuk Anak-Anak (Arabic Talking Books Full Set) Plus Audio and Video

Sejarah Perkembangan Membran Sel

Download Buku Bacaan Berbahasa Arab Untuk Anak-Anak 1