Hikmah Diciptakannya Musibah dan Kepedihan

Gambar
Pinterest 🍫 (1). Melahirkan 'ubudiyyah (ibadah) pada saat kesulitan, yaitu berupa kesabaran. Allah berfirman: وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ ".....Dan Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan." (QS. Al-Anbiyaa': 35) Terhadap ujian (dari Allah) yang berupa kegembiraan dan kebaikan, maka harus disikapi dengan syukur, sedangkan terhadap ujian berupa kesusahan dan keburukan, haruslah disikapi kesabaran. Semua ini tidak terjadi, kecuali bila Allah membalikkan keadaan atas para hamba, sehingga terlihatlah kejujuran pengabdian kepada Allah Ta'ala. Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ “Sunggu

25 Metode Pembelajaran

gambar metode pembelajaran
1. Metode ceramah
Metode ceramah adalah suatu cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dilaksanakan oleh para guru. Dengan penyajian materi melalui penuturan dan penerangan lisan guru kepada siswa. Metode ini digunakan bila pelajaran tersebut banyak mengandung hal-hal yang memerlukan penjelasan dari guru. Metode ini hendaknya digunakan bersama-sama metode lain, seperti metode tanya-jawab. Pada metode ceramah ini, siswa dilatih untuk menjadi pendengar yang baik. Agar siswa tetap berperan secara aktif dalam proses belajar-mengajar yang menggunakan metode ceramah ini, maka siswa perlu dilatih mengembangkan kemampuan untuk mendengarkan, memahami suatu informasi, dan mencatatnya dengan baik. Siswa hendaknya diminta mengajukan pertanyaan atau memberikan tanggapan terhadap informasi-informasi tertentu. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas penggunaanya.

2. Metode demonstrasi
Metode demontrasi adalah suatu cara mengajar dengan mempertunjukkan cara kerja suatu benda. Benda itu dapat berupa benda sebenarnya atau suatu model. Hal-hal lain yang dapat dipertunjukkan adalah cara menggunakan alat atau serangkaian percobaan. Yang terakhir ini dilakukan bila alat-alat yang digunakan itu jumlahnya tidak memadai, percobaan itu mengandung hal-hal yang berbahaya, atau ada alat-alat yang mudah pecah. Dalam metode ini, antara lain dapat dikembangkan kemampuan siswa untuk mengamati, menggolongkan, menarik kesimpulan, menerapkan konsep, prinsip atau prosedur dan mengkomunikasikannya kepada siswa-siswa lain. Demonstrasi dapat dilakukan oleh guru atau siswa yang sudah dilatih sebelumnya. Metode ini biasanya disatukan dengan metode eksperimen.

3. Metode eksperimen/praktikum
Bila pada metode Demonstrasi, yang terlibat lebih banyak adalah guru, maka pada metode ini siswa akan lebih banyak aktif. Metode Eksperimen ialah suatu cara memberikan kesempatan kepada siswa secara perseorangan atau kelompok untuk berlatih melakukan suatu proses percobaan secara mandiri. Melalui metode ini siswa sepenuhnya terlibat, antara lain dalam merencanakan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, menarik kesimpulan, merumuskan konsep, prinsip, atau hukum. Selanjutnya, siswa pun dapat melakukan pengujian kesimpulan atau pembuktian/penelitian kembali terhadap konsep atau prinsip yang telah ditemukannya itu melalui eksperimen verikatif. Metode ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan sikap ilmiah pada diri siswa.

4. Metode proyek
Metode proyek merupakan suatu cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati, membaca, meneliti, menghubungkan dan mengembangkan sebanyak mungkin pengetahuan yang telah diperoleh dari berbagai mata pelajaran. Metode proyek membahas suatu tema atau unit pelajaran. Kemudian siswa diminta untuk membuat lapran dari tugas yang diberikan kepadanya dalam bentuk makalah. Melalui metode ini diharapkan siswa dapat dilatih baik secara individual maupun kelompok untuk menelaah suatu materi pelajaran dengan wawasan yang lebih luas memantapkan pengetahuan yang telah diperoleh, meningkatkan penghargaan terhadap lingkungan, memahami dan berupaya memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, serta menyalurkan minat yang memungkinkan baik dilihat dari segi waktu atau bahan pelajaran dari berbagai mata pelajaran.

5. Metode diskusi
Metode diskusi ialah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui wahana tukar pendapat dan informasi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh guna memecahkan suatu masalah, memperjelas sesuatu bahan serta pelajaran dan mencapai kesepakatan. Melalui metode ini berbagai keterampilan seperti beratnya, berkomunikasi, menafsirkan, dan menyimpulkan dapat dikembangkan. Demikian pula keberanian mengemukakan pendapat, sikap-sikap kritis, skeptis, toleran, kemampuan mengendalikan emosi, dan sebagainya dapat dibina melalui penggunaan metode ini.

6. Metode widyawisata
Metode Widyawisata ialah suatu cara penguasaan bahan pelajran dengan membawa siswa langsung kepada objek yang akan dipelajari yang terdapat di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata. Metode widyawisata antara lain diterpakan karena obyek yang akan dipelajari hanya terdapat di tempat tertentu. Selain itu, pengalaman langsung dapat membuat siswa lebih tertarik kepada pelajaran yang disajikan sehinggga lebih ingin mendalami hal yang diminatinya dengan mencari informasi dari buku-buku sumber lainnya serla menumbuhkan rasa cinta kepada Iingkungan alam dan lingkungan budaya. Metode widyawisata berfungsi pula memberikan variasi belajar kepada siswa. Agar widyawisata ini dapat mencapai hasil yang optimal, maka diperlukan adanya perencanaan yang matang, pelaksanaan yang efektif dan efisien, serta adanya kegiatan tindak lanjut seperti evaluasi, pelaporan, diskusi, deklamasi, pameran sederhana, pemuatan karangan siswa pada koran sekolah, majalah dinding atau media lainnya, dan sebagainya.

7. Metode bermain peran
Metode bermain peran ialah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan imajinatif, daya ekspresi, dan penghayatan ini dilakukan dengan memerankan seseorang dari sejarah, dunia pengetahuan, dan lain-lain, atau peran lainnya dari dunia hewan dan tumbuhan. Kegiatan memerankan seseorang atau sesuatu akan membuat siswa mudah memahami dan seringkali menghayati hal-hal yang dipelajarinya.

8. Metode tanya jawab
Merupakan suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui berbagai bentuk pertanyaan yang dijawab oleh siswa. Metode ini sering digunakan dalam proses belajar mengajar bersama-sama dengan metode lain. Tanya jawab ini dapat dilakukan pada awal, di tengah-tengah, atau pada akhir kegiatan belajar mengajar. Tanya jawab ini sering dilakukan pada untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran yang sedang atau telah dibahas itu dipahami siswa. Dari hasil tanya-jawab, guru dapat memperjelas atau meluruskan pemahaman siswa mengenai suatu bahan pelajaran tertentu. Dalam metode ini, dapat dikembangkan kemampuan seperti mengajukan dan merumuskan pertanyaan serta mengkomunikasikan.

9. Metode latihan
Metode latihan merupakan suatu metode yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih melakukan suatu keterampilan tertentu berdasarkan penjelasan atau petunjuk guru. Melalui metode ini dapat dikembangkan keterampilan melalui pembiasaan.

10. Metode pameran
Metode pameran digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyajikan dan menjelaskan apa yang dipelajarinya. Pameran yang dimaksud dapat berupa pameran kelas atau pameran sekolah dengan memamerkan grafik, model, alat, gambar ukiran, patung, tanaman, dan hasil karya lainnya yang dibuat oleh siswanya. Metode pameran dapat merupaan kegiatan puncak dari serangkaian kegiatan lain yang menggunakan widyawisata atau metode proyek. Pameran dapat digunakan sebagai sarana penilaian keberhasilan suatu kegiatan belajar.

11. Metode permainan
Metode permainan adalah suatu permainan adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui berbagai bentuk permainan. Permainan dimaksud dapat berupa teka-teki, papan bergambar (sejenis ular tangga), kotak rahasia, atau kartu gambar yang dibuat oleh siswa atau oleh guru. Metode ini dapat digunakan untuk memberikan pengalaman menarik bagi siswa dalam memahami suatu konsep, menguatkan konsep yang telah dipahami, atau memecahkan masalah. Metode ini bermanfaat karena dapat mengembangkan motivasi instrinsik, memberikan kesempatan untuk berlatih mengambil keputusan, dan mengembang pengendalian emosi bila menang atau kalah, serta lebih menarik dan menyenangkan sehingga memudahkan siswa untuk memahami bahan pelajaran yang disajikan. Dengan demikian, tujuan pembelajaran akan tercapai secara tidak Iangsung. Metode ini sering digunakan dalam mata pelajaran Matematika, IPA, PPKN, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, dan sebagainya.

12. Metode cerita
Metode cerita adalah suatu cara penanaman nilai-nilai kepada siswa dengan mengungkapkan kepribadian tokoh-tokoh melalui penuturan hikayat, legenda, dongeng, dan sejarah lokal. Metode ini dapat digunakan untuk membantu penghayatan nilai dan moral serta pembentukan sikap. Hal ini terjadi karena metode ini lebih mudah untuk membawa emosi siswa ke suasana cerita sehingga siswa menjadi tertarik dan mungkin terharu sehingga akan mempermudah pembentukan sikap.

13. Metode simulasi
Metode simulasi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui kegiatan praktik langsung tentang pelaksanaan nilai-nilai, penerapan pengetahuan dan keterampilan yang berlangsung dalam kehidupan sehari-hari. Metode ini menampilkan simbol-simbol, protipe, atau peralatan yang menggantikan suatu proses, kejadian atau benda yang sebenarnya. Metode ini dapat mengembangkan pemahaman pengetahuan dan penghayatan siswa terhadap sikap dan nilai yang berlaku di masyarakat.

14. Metode studi mandiri
Metode ini berbentuk pelaksanaan tugas membaca atau penelitian oleh siswa tanpa bimbingan atau pengajaran khusus. Metode ini hanya dapat digunakan saat siswa mampu menentukan sendiri tujuannya dan dapat memperoleh sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

15. Metode pembelajaran terprogram
Metode ini menggunakan bahan pengajaran yang disiapkan secara khusus. Isi pengajaran di dalamnya harus dipecah menjadi langkah-langkah kecil, diurup secara ceramat, diarahkan untuk mengurangi kesalahan, dan diikuti dengan umpan balik segera. Siswa mendapat kebebasan untuk belajar menurut kecepatan masing masing.

16. Metode latihan bersama teman
Metode ini memanfaatkan siswa yang telah lulus atau telah berhasil untuk melatih temannya dan ia bertindak sebagai pelatih dan pembimbing (asisten guru). Metode yang dipakai terserah kepada siswa pembimbing tersebut.

17. Metode pemacahan masalah/brainstorming
Metode ini merupakan metode yang merangsan berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Guru hanya melihat jalan pikiran siswa, pendapat, serta motivasi mengeluarkan pendapat siswa. Jangan sekali-kali tidak menghargai pendapat siswa sekalipun pendapat tersebut salah menurut guru. Metode ini dapat dilaksanakan bila siswa telah mencapai tingkat yang lebih tinggi dengan prestasi yang tinggi pula, tetapi metode ini perlu diwaspadai karena akan menimbulkan rasa frustasi di kalangan siswa karena tidak menemukan solusi dari proses yang kita lakukan. Akan tetapi guru dapat menggambarkan bahwa yang diminta adalah buah pikiran dengan alasan-alasan rasional, bukan hanya sekedar solusi.

18. Metode studi kasus/penugasan
Merupakan suatu cara pemberian kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung, masalah, kejadian, atau situasi tertentu yang telah dipersiapkan guru. Kemudian siswa ditugasi untuk mencari alternatif pemecahanan. Dalam melaksanakan tugas ini siswa dapat memperoleh pengalaman secara langsung dan nyata. Tugas dapat diberikan secara berkelompok atau perorangan. Melalui metode ini siswa dapat mengembangkan berbagai keterampilan dan pembiasaan untuk mandiri, jujur, mengembangkan pola fikir kritis dan menemukan solusi baru dari suatu tugas yang harus dipecahkan. Metode ini dapat diterapkan bila siswa telah memiliki pengetahuan awal tentang masalah yang disampaikan.

19. Metode insiden
Metode ini hampir sama dengan metode studi kasus, akan tetapi siswa dibekali denagn data dasar yang tidak lengkap tentang suatu kejadian atau peristiwa. Mereka harus mencari data tambahan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka tentang kejadian dan peristiwa tersebut. Data ini sudah tersedia di sekolah dan ada pada guru, maka guru mempersiapkan data itu untuk diberikan kepada siswa yang membutuhkannya. Metode ini memiliki keunggulan dibanding studi metode kasus, siswa belajar memahami suatu permasalahan, kemudian berusaha memecahkannya. Dalam hal ini akan menumbuh kembangkan cara berfikir siswa sebagaimana yang dikehendaki dalam studi mandiri, siswa berfikir kritis dan kreatif.

20. Metode seminar
Metod ini merupakan kegiatan belajar sekelompok siswa untuk membahas topik atau masalah tertentu. Setiap anggota kelompok seminar dituntut agar berperan aktif, dan kepada mereka dibebankan tanggung jawab untuk mendapatkan solusi dari topik atau masalah yang diberikan. Guru bertindak sebagai narasumber.

21. Metode simposium
Metode ini adalah metode yang memaparkan suatu seri pembicara dalam berbagai kelompok topik dalam bidang materi tertentu. Materi-materi tersebut disampaikan oleh ahli dalam bidangnya, setelah itu peserta dapat menyampaikan pertanyaan dan sebagainaya kepada pembicara.

22. Metode tutorial
Metode ini merupakan cara penyampaian bahan pelajaran yang telah dikembangkan dalam bentuk modul untuk dipelajari siswa secara mandiri. Siswa dapat mengkonsultasikan tentang msalah-masalah dan kemajuan yang ditemuinya secara periodik. Metode ini biasanya dilakukan pada SLTP terbuka, paket B, C, dan belajar jarak jauh dengan tatap muka yang terjadwal.

23. Metode deduktif
Metode ini merupakan penjelasan tentang prinsip-prinsip isi pelajaran, kemudian dijelaskan dalam bentuk penerapannya atau contoh-contohnya dalam situasi tertentu. Metode ini menjelaskan teoritis ke bentuk realitas atau menjelaskan hal-hal yang bersifat umum ke yang bersifat khusus. Guru menjelasakan teori-teori yang telah ditemui para ahli, kemudian menjabarkan kenyataan yang terjadi atau mengambil contoh-contoh. Seperti makhluk yang bernyawa akan mati. Manusia, binatang, dan tumbuhan adalah makhluk bernyawa, maka ia akan mati.

24. Metode induktif
Metode ini dimulai dengan pemberian berbagai kasus , fakta , contoh, atau sebab yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip. Kemudian siswa dibimbing untuk berusaha keras menemukan atau menyimpulkan prinsip dasar dari pelajaran tersebut. Metode ini disebut metode discovery atau socratic.

25. Metode Computer Assisted Learning (CAL)
Metode ini digunakan untuk kegiatan belajar yang berstruktur, dimana komputer diprogramkan untuk permasalahan-permasalahan (sistem Pakar). Siswa diminta untuk memecahkan masalah tersebut atau mencari jawaban dengan mempergunakan komputer dan seketika itu juga jawaban siswa diproses secara elektronik. Dalam beberapa detik siswa sudah mendapat jawaban atau umpan balik jawaban tersebut. CAL memberikan siswa untuk maju sesuai dengan kecepatan masing-masing mereka. Metode ini dapat dipergunakan pada setiap tingkat pengetahuan dari yang sederhana sampai pada yang paling kompleks.

Komentar

Popular Posts

Download Buku Al-Arabiyah Baina Yadai Auladina (ABY untuk Anak-Anak)

Download Buku Al-Arabiyah Baina Yadaik (Cetakan Baru)

Mengenal Jenis-Jenis Sayuran

Sejarah Perkembangan Membran Sel

Download Buku Belajar Bahasa Arab Untuk Anak-Anak (Arabic Talking Books Full Set) Plus Audio and Video

Download Buku Bacaan Berbahasa Arab Untuk Anak-Anak 1

Download Buku Durusul Lughah Versi Bahasa Inggris Complete (Jilid 1-8)